business of leadership

| |

Kalo ngomongin tentang leader, gak ada habisnya. Luas banget. everyone is a leader, at least untuk dirinya masing-masing. Tapi dari segala keribetan dan tetek bengek urusan kepemimipinan, pasti ada esensi nya.

Sebenernya, pengertian yang sederhana dari leadership adalah cara mengajak dan mempengaruhi pihak lain-pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan. Seni dan ilmu. Leadership itu bukan ilmu eksak, disitulah seni bermain. Tapi tentu aja harus dibarengi dengan logika-logika pendukung, itulah ilmunya.

Intinya, ada goal, ada tujuan,sasaran, dan misi yang harus dicapai. Bagaimana pemimpin, dengan caranya yang tepat, mengajak yang dipimpin untuk mencapai tujuan. Pemimpin itulah fondasi dari sebuah organisasi. Seorang pemimpin harus berorientasi pada pencapain tujuan, goals oriented. Seorang pemimpin mengemban misi organisasi. Suatu misi, bisa dicapai kalau ada energi dan sinergi, kekuatan dan kebersamaan. Agar misi dapat dicapai dengan baik, seorang pemimpin harus menyatukan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai misi.

Kalau kita berorganisasi, pastilah kita akan menghadapi berbagai keadaan yang menuntut kita untuk mengambil keputusan. Maka, pemimpin adalah the decision maker, pengambil keputusan, penunjuk arah. Di tengah kebingungan, keadaan mendesak, kegelapan, pemimpin lah yang harus menunjukkan arah, kemana visi dan misi organisasi. Pemimpin harus memiliki sense of prediction.

Pemimpin harus bisa mengambil keputusan, dalam keadaan apapun. Maka, kenali dulu masalahnya apa, mengapa masalah itu harus segera diatasi, dan kembali ke tujuan. Setelah itu, dengan cepat realisasikan keputusan yang sudah diambil, timing itu penting, apalagi dalam keadaan kritis. Kita harus gerak cepat, mengeluarkan peraturan dan kebijakan, jangan sampai ada krisis kepercayaan dari anggota yang kita pimpin, karena itu bahaya. Selalu ada resiko. Tapi dengan ikhtiar dan do’a, resiko akan kita lampaui.

Dan setiap keputusan yang kita buat, pasti punya impact, effect. Aksi dan reaksi. Dan impact nya pasti ada suka dan tidak suka, pro dan kontra. Dan sebagai pemimpin, kita harus bisa membuat keputusan yang bisa diterima orang banyak umumnya, dan anggota organisasi itu sendiri khususnya. Nah kalau kita ingin memilih, menentukan kebijakan dan solusi, kita biasanya dihadapkan pada beberapa opsi. Pasti ada beberapa opsi. There's must be a window of opportunity. Dari opsi-opsi tersebut, kita pertimbangkan plus-minusnya, dan pasti, tidak ada yang plus semua, pasti ada minusnya, dan kita pilih mana yang paling banyak plusnya, atau yang paling besar pengaruhnya, atau sejauh apa minus nya bisa ditoleransi. Setelah dipilih pun, tidak mungkin semuanya langsung setuju-karena pasti ada minusnya. Ada pro, ada kontra. Nah, untuk pihak kontra, jelaskan, alasan-alasan kenapa keputusan itu diambil. Semua pilihan banyak dikomentari, but we have to choose.

Kalo kita hidup, pasti ada aturan main. Itu hukum alam. Aturan main itu harus kita jalankan secara sportif. Pemimpin, harus memberi contoh, menjadi teladan bagi anggota. Kita harus menjadi pelopor, karena setiap aturan yang kita buat, hal-hal yang kita sampaikan berlaku juga untuk diri kita sendiri.

Dalam hidup ini, ada tiga faktor penentu keharmonisan dan ketentraman. Benar atau salah, logika. Indah atau tidak indah, estetika. Baik atau buruk, logika. Ketiganya harus hadir dan berjalan dengan seimbang. Seorang pemimpin harus mempunyai etika dalam memimpin. Memimpin dengan cara-cara yang baik. Harus mengutamakan norma dan tata krama dalam memimpin, dan hal ini aplikasinya sangat luas.

As a leader, kita harus pintar-pintar menyemangati anggota. Maka dari itu, jangan lah jadi pemimpin yang pelit dalam berterimakasih, ataupun pelit memberikan apresiasi bagi yang berprestasi. Mungkin kita sering gak sadar, but small things matter! Hal-hal yang bagi kita kecil itu mungkin berpengaruh cukup besar. Bagi anggota, semangat tinggi artinya kinerja tinggi.

Terakhir, pemimpin harus punya karakter. Tough, kokoh, tangguh, tidak mudah menyerah, memotivasi, sehingga tugas bisa tercapai. So, buat ketua-ketua nih, gunung rintangan menghadang!


2 comments:

knock knock? mengatakan...

jangan bilang yg ada dikepala gue sekarang itu alesan lu nulis begini hahahahha

tami mengatakan...

iyoaaaaaa ngeselin deh al

.